Blog Cinta Guru

          malam ini aku masih dalam kondisi stagnan tak tahu harus melakukan apa, aku hanya diam merenda kisah yang membuat aku terhenti untuk mengais ide. rasa gagal kah atau alasan lain. aku benar-benar tidak dapat memahami perubahan yang terjadi pada diriku. Ku flashback semua yang pernah ku alami. kisah tentang sebongkah harapan yang sempat ku kemas, usahaku untuk mengejar impianku. dan terhempasnya semua yang ku idamkan. lembaran peristiwa seakan berputar dengan pendaran yang membuat aku mulai memahami tentang makna sebuah luka.     Mungkin selama ini aku masih menghamba pada nafsu dan emosi saja, semua yang kulakukan hanya menuruti nafsu manusiaku. hanya berisi keserakahan, bukankah Allah telah memberiku peringatan , karena cintanya padaku. memang menjadi sebuah tamparan yang sangat keras, hingga aku tak mudah untuk bangkit dari keterpurukanku. bulir-bulir kesalahan kubuka satu persatu, hanya untuk menemukan setitik ekstrak hikmah yang terpendam.       keresahan hati kuganti deng

Dheny Dwi Kusuma Hawin Daryanti          Siapa yang tidak mengenal buah pepaya di negara kita?  Buahnya mudah ditemui dipasar, di pinggir jalan dan di warung-warung. Namun benarkah pepaya asli Indonesia? ternyata tidak, Pepaya ( Carica papaya) berasal dari meksiko. penyebaran buah ini meluas di daerah tropis .  Karena itulah pepaya sangat dikenal oleh masyarakat di daerah tropis, termasuk di Indonesia.          Buah pepaya yang mempunyai rasa   manis dengan daging buah  tebal berwarna jingga merupakan buah yang banyak menyimpan khasiat karena kandungannya selain kaya akan serat, buah ini juga mengandung banyak nutrisi diantaranya vitamin A,B,C,E dan K, mineral yaitu Calsium, Magnesium dan potasium , sealain itu pepaya juga mengandung anti oksidan.            Dari berbagai manfaat buah pepaya tersebut ada fakta menarik yang perlu kita ketahui tentang buah pepaya  antara lain: 1.  daun pepaya dipercaya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria 2. Buah pepaya muda mengandung

 Dheny Dwi Kusuma HD   Alunan asmarandana tak lagi mengalun syahdu Nada- nada yang mestinya mendamaikan Justru menimbulkan kebisingan Enggan aku mendengarkan Ingin ku ganti irama yang telah kau cipta Agar jadi irama yang selaras Namun kau terlalu pongah  Untuk menerima nada yang lebih indah Kau tetap mengalunkan nada sumbang Kucoba menikmati nada sumbangmu Semakin tak kutemui keselarasan yang kau janjikan Hanya bual yang kudapatkan dari setiap titi iramamu Kini apa yang mesti kulakukan  Jika syair indah yang tercipta  Tak mampu membuat indah alunan lagumu. Apa yang meski kulakukan  Jika keselarasan tak mampu lagi kudapatkan? Haruskah aku turut bersenandung ? Dan menahan pekak? Jika senandung ini adalah kesalahan Aku akan hentikan  Atau ... Aku akan menjauh  Dan menyimak sampai dimana Tembang Asmarandanamu akan bertahan. Dan berakhir rucah...